RANGKUMAN PELAJARAN OLAHRAGA (OR)
BOLA BASKET
Bola basket
adalah permainan
olahraga yang dilakukan secara berkelompok, terdiri atas dua tim yang
beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding dengan tujuan
mencetak poin dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (RING) lawan.
A. Teknik Dasar Bola Basket
1. Teknik menggiring bola ( Dribbling)
Teknik dribbling adalah teknik membawa bola untuk menghindari lawan agar bisa mencetak poin.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan dribbling
A. Teknik Dasar Bola Basket
1. Teknik menggiring bola ( Dribbling)
Teknik dribbling adalah teknik membawa bola untuk menghindari lawan agar bisa mencetak poin.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan dribbling
·
Sikap melangkah kedua kaki agak di tekuk
·
Badan agak condong ke depan
·
Dorong bola ke lantai dengan menggunakan telapak tangan baik
tangan kanan maupun kiri
·
Sumber gerakan mendorong dari siku
Dalam
melakukan teknik dribbling Anda harus memantulkan bola setelah melangkah
sebanyak 3 kali, karena jika melebihi maka akan dianggap pelanggaran. Hal ini
yang menguntungkan bagi lawan karena nanti akan mudah untuk mendapatkan poin.
2. Teknik Mengoper ( Passing)
Teknik passing adalah gerakan melempar bola ke teman satu timnya dengan menggunakan satu atau dua tangan. Teknik ini harus bisa dilakukan dalam permainan bola basket, karena untuk mencegah dari lawan yang ingin merebut bola.
Ada 6 jenis passing yang kamu bisa lakukan untuk menyusun strategi dan bisa mendapatkan poin.
2. Teknik Mengoper ( Passing)
Teknik passing adalah gerakan melempar bola ke teman satu timnya dengan menggunakan satu atau dua tangan. Teknik ini harus bisa dilakukan dalam permainan bola basket, karena untuk mencegah dari lawan yang ingin merebut bola.
Ada 6 jenis passing yang kamu bisa lakukan untuk menyusun strategi dan bisa mendapatkan poin.
·
Overhead Pass
·
Chest Pass
·
Baseball Pass
·
Bounce Pass
·
Hook Pass
·
Under Pass
3. Teknik Pivot
Teknik
pivot merupakan gerakan berputar ke segala arah dengan bertumpu pada salah satu
kaki pada saat pemain tersebut menguasai bola, sedangkan kaki yang dipindahkan
dapat melewati depan atau belakang. Fungsi gerakan pivot adalah untuk
melindungi bola dari rebutan pemain lawan. Biasanya pemain yang memiliki postur
badang yang tinggi yang berada di sekitar ring basket lawan diberikan tanggung
jawab melakukan tugas menembak dan melakukan pivot.
4. Teknik menembak (Shooting)
Dalam melakukan permainan bola basket, teknik menembak (shooting) ini harus bisa dikuasai. Dengan melakukan shotting yang tepat maka tim kamu akan mendapatkan poin.
Langkah-langkah yang harus kamu ketahui dalam melakukan teknik shooting
a. Teknik menembak dengan satu tangan
4. Teknik menembak (Shooting)
Dalam melakukan permainan bola basket, teknik menembak (shooting) ini harus bisa dikuasai. Dengan melakukan shotting yang tepat maka tim kamu akan mendapatkan poin.
Langkah-langkah yang harus kamu ketahui dalam melakukan teknik shooting
a. Teknik menembak dengan satu tangan
·
Sikap berdiri kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang.
·
Dengan kedua lutut rendah, bola di pegang oleh tangan kanan di
atas kepala dengan jari terbuka, sedangkan tangan kiri membantu memegang.
·
Kemudian bola di tembakan tangan dalam keadaan lurus
b. Teknik menembak dengan dua tangan
Teknik menembak dengan dua tangan sama halnya
dengan teknik menembak dengan satu tangan, namun ada perbedaannya yaitu ketika
memegang dan mendorong menggunakan satu atau kedua telapak tangan. Teknik
menembak dapat dilakukan dengan melompat (lay up) atau tanpa melompat.
5. Teknik Rebound
Teknik ini juga berpengaruh dalam kemenangan permainan bola basket. Teknik rebound adalah teknik menggagalkan lawan yang ingin memasukkan bola ke ring. Para pemain bola basket harus menguasai teknik ini agar lawan kesusahan untuk mencetak poin.
B. Peraturan Permainan Bola Basket
1. Lapangan bola basket
Lapangan permainan terdiri atas lantai yang datar, keras dan bebas dari rintangan. Ukuran lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan rincian sebagai berikut:
- Panjang lapangan = 28 meter
- Lebar lapangan = 15 meter
- Diameter lingkaran lapangan = 3,6 meter
- Tinggi Ring = 2,75 meter
- Diameter Ring = 0,45 meter

2. Waktu
permainan
Pertandingan terdiri atas dua babak yang masing masing memakan waktu 20 menit dan 10 menit untuk istirahat di antara kedua babak. Organisasi nasional maupun lokal diijinkan untuk memperpanjang waktu dari 2 babak menjadi 4 babak, yang masing masing babak 10 menit. Khusus untuk bola basket mini dilaksanakan 4 babak, tiap babak 10 menit dengan waktu istirahat 2 menit.
3. Bola lompat ( Jump ball )
Jump ball adalah bola yang di lambungkan oleh wasit ke udara di antara dua pemain yang berlawanan, bola harus di sentuh salah satu orang pemain setelah mencapai titik tertinggi. Bila bola jatuh ke lantai tanpa di sentuh salah satu pemain maka wasit harus mengulangi. Jump ball dilaksanakan pada saat :
1). Permulaan permainan dan sesudah istirahat
2). Dua orang pemain yang berlawanan memegang bola secara bersamaan.
Pertandingan terdiri atas dua babak yang masing masing memakan waktu 20 menit dan 10 menit untuk istirahat di antara kedua babak. Organisasi nasional maupun lokal diijinkan untuk memperpanjang waktu dari 2 babak menjadi 4 babak, yang masing masing babak 10 menit. Khusus untuk bola basket mini dilaksanakan 4 babak, tiap babak 10 menit dengan waktu istirahat 2 menit.
3. Bola lompat ( Jump ball )
Jump ball adalah bola yang di lambungkan oleh wasit ke udara di antara dua pemain yang berlawanan, bola harus di sentuh salah satu orang pemain setelah mencapai titik tertinggi. Bila bola jatuh ke lantai tanpa di sentuh salah satu pemain maka wasit harus mengulangi. Jump ball dilaksanakan pada saat :
1). Permulaan permainan dan sesudah istirahat
2). Dua orang pemain yang berlawanan memegang bola secara bersamaan.
4. Angka (
Nilai )
Gol terjadi kalau bola masuk ke dalam keranjang dari atas jatuh melewati jaring. Gol yang terjadi dari tembakan lapangan mendapat nilai 2, sedangkan gol yang terjadi dari tembakan lapangan dari luar batas three point mendapatkan nilai 3. Gol yang terjadi dari hasil tembakan hukuman mendapat nilai 1. Setelah terjadi gol dari tembakan lapangan, maka regu yang kemasukan segera memainkan bola kembali dari garis akhir, dalam tempo 5 detik.
5. Bola Hidup dalam permainan bola basket
Bola menjadi hidup dalam permainan apabila:
Gol terjadi kalau bola masuk ke dalam keranjang dari atas jatuh melewati jaring. Gol yang terjadi dari tembakan lapangan mendapat nilai 2, sedangkan gol yang terjadi dari tembakan lapangan dari luar batas three point mendapatkan nilai 3. Gol yang terjadi dari hasil tembakan hukuman mendapat nilai 1. Setelah terjadi gol dari tembakan lapangan, maka regu yang kemasukan segera memainkan bola kembali dari garis akhir, dalam tempo 5 detik.
5. Bola Hidup dalam permainan bola basket
Bola menjadi hidup dalam permainan apabila:
·
Setelah mencapai titik tertinggi dan di sentuh oleh seorang
pemain pada saat jump ball
·
Wasit menyerahkan bola kepada penembak
·
Operan dari luar lapangan dan bola menyentuh seorang pemain di
lapangan bebas.
6. Bola Mati dalam permainan
bola basket
Bola
menjadi mati dalam permainan apabila :
·
Apabila suatu gol terjadi
·
Terjadinya suatu pelanggaran
·
Terjadi suatu kesalahan
·
Terjadi bola pegang atau bola nyangkut di ring
·
Wasit membunyikan peluit tanda berakhirnya pertandingan
·
dan bunyi istirahat dari operator pada waktu terjadinya
peristiwa 30 detik di mana bola sedang hidup.
7. Tembakan Bebas
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain untuk melakukan tembakan tanpa rintangan, gol dari tembakan bebas mendapat nilai 1.
8. Pelanggaran
Pelanggaran adalah sebuah penyimpangan dari peraturan-peraturan permainan. Hukuman yang diberikan adalah kehilangan bola bagi tim yang melakukan pelanggaran.
9. Peraturan 3 detik
Pemain dilarang berada lebih dari tiga detik dalam daerah bersyarat lawannya, yaitu daerah diantara garis akhir dan tepi yang jauh dari garis tembakan bebas waktu bola berada dalam teman satu timnya. Ini berlaku untuk seluruh keadaan luar lapangan, dan hitungan tiga detik dimulai pada waktu pemain yang memainkan bola berada di luar lapangan dan menguasainya.
10. Peraturan 5 detik, 10 detik dan 30 detik
peraturan lima detik apabila seorang pemain memegang bola, dalam tempo 5 detik bola harus segera dimainkan, dioperkan kepada teman satu tim, atau di dribbling.
Peraturan 10 detik , suatu regu yang menguasai bola di bagian belakang harus segera memainkan bola sampai melewati garis tengah.
Peraturan 30 detik bila suatu tim/ regu dalam penguasaan bola, maka dalam 30 detik bola harus dilaksanakan percobaan penembakan ke ring basket lawannya.
11. Peraturan melemparkan bola kembali ke belakang ( back ball )
Seorang pemain yang sedang menguasai bola dan berada di garis depan tidak diperbolehkan mengembalikan bola kembali ke belakang sampai melewati garis tengah, termasuk untuk lemparan dari luar lapangan (throw in)
Tembakan bebas adalah kesempatan yang di berikan kepada seorang pemain untuk melakukan tembakan tanpa rintangan, gol dari tembakan bebas mendapat nilai 1.
8. Pelanggaran
Pelanggaran adalah sebuah penyimpangan dari peraturan-peraturan permainan. Hukuman yang diberikan adalah kehilangan bola bagi tim yang melakukan pelanggaran.
9. Peraturan 3 detik
Pemain dilarang berada lebih dari tiga detik dalam daerah bersyarat lawannya, yaitu daerah diantara garis akhir dan tepi yang jauh dari garis tembakan bebas waktu bola berada dalam teman satu timnya. Ini berlaku untuk seluruh keadaan luar lapangan, dan hitungan tiga detik dimulai pada waktu pemain yang memainkan bola berada di luar lapangan dan menguasainya.
10. Peraturan 5 detik, 10 detik dan 30 detik
peraturan lima detik apabila seorang pemain memegang bola, dalam tempo 5 detik bola harus segera dimainkan, dioperkan kepada teman satu tim, atau di dribbling.
Peraturan 10 detik , suatu regu yang menguasai bola di bagian belakang harus segera memainkan bola sampai melewati garis tengah.
Peraturan 30 detik bila suatu tim/ regu dalam penguasaan bola, maka dalam 30 detik bola harus dilaksanakan percobaan penembakan ke ring basket lawannya.
11. Peraturan melemparkan bola kembali ke belakang ( back ball )
Seorang pemain yang sedang menguasai bola dan berada di garis depan tidak diperbolehkan mengembalikan bola kembali ke belakang sampai melewati garis tengah, termasuk untuk lemparan dari luar lapangan (throw in)
VOLI
Permainan bola voli diciptakan oleh William G.Morgan pada tahun
1895 di kota Holyoke, Messachuset, Amerika Serikat. Permainan ini berkembang
sangat pesat ke seluruh dunia salah satunya di Indonesia. Pada tahun 1948,
berdiri IVBF ( International Volley Ball Federation ) dengan anggota 15 negara.
Indonesia mengenal permainan bola voli ini sejak zaman penjajahan Belanda yang
diperkirakan pada tahun 1928. Pada tanggal 22 Januari 1955berdiri PBVSI (
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia ).
Pola-pola Permainan Bola Voli
Dasar-dasar umum dalam merancang suatu pola
dalam permainan bola voli adalah sebagai berikut.
a. Ada pemain yang bertugas sebagai penerima
bola dari lawan yaitu servis lawan
b. Ada pemain yang bertugas sebagai pengumpan
utama
c. Ada pemain yang bertugas sebagai penyerang
utama
d. dan ada juga pemain yang bertugas sebagai
pengambil gerakan serangan tipuan untuk membobol pertahanan lawan.
Dasar-dasar umum dalam merancang pola
penyerangan
a. Selalu mengingat pada dasar-dasar umum
merancang pola permainan diatas
b. Susunlah penyerangan sedemikian rupa
sehingga lawan sulit untuk menyerang
c. Menentukan pemain yang bisa melakukan gerakan serangan
tipuan.
Susunan pemain bola voli di sesuaikan dengan tugas dan fungsinya, antara lain sebagai berikut.
a. Smasher (sm) bertugas sebagai penyerang utama
b. Set-Upper (su) bertugas sebagai pengumpan
c. Universeler (u) bertugas dan berfungsi serba guna.
1. Pola Penyerangan
Dalam permainan bola voli, peraturan blok boleh melewati atas net dan diperkenankan bola bloker medahului pukulan smes lawan. Cocok untuk pemain yang mempunyai tubuh tinggi akan lebih menguntungkan dalam usaha mengembalikan bola dengan melakukan blok. Pengambilan bola pada net dan sekitarnya diperbolehkan bagi semua pemain, meskipun sedah melakukan blok dan smash.
2. Pola Pertahanan
Dalam permainan bola voli, pola pertahanan dapat terbagi menjadi 2 bagian, antara lain sebagai berikut.
a. Pertahanan terhadap servis
Susunan pemain bola voli di sesuaikan dengan tugas dan fungsinya, antara lain sebagai berikut.
a. Smasher (sm) bertugas sebagai penyerang utama
b. Set-Upper (su) bertugas sebagai pengumpan
c. Universeler (u) bertugas dan berfungsi serba guna.
1. Pola Penyerangan
Dalam permainan bola voli, peraturan blok boleh melewati atas net dan diperkenankan bola bloker medahului pukulan smes lawan. Cocok untuk pemain yang mempunyai tubuh tinggi akan lebih menguntungkan dalam usaha mengembalikan bola dengan melakukan blok. Pengambilan bola pada net dan sekitarnya diperbolehkan bagi semua pemain, meskipun sedah melakukan blok dan smash.
2. Pola Pertahanan
Dalam permainan bola voli, pola pertahanan dapat terbagi menjadi 2 bagian, antara lain sebagai berikut.
a. Pertahanan terhadap servis
·
Dengan menggunakan pola zig-zag.
·
Menggunakan pola setengah lingkaran
·
Menggunakan pola gergaji.
Pelanggaran atau Kesalahan pada Bola Voli
a. Kesalahan waktu melakukan
servis
1.
Mengulur-ngulur waktu saat akan
melakukan servis
2.
Bola tidak dilambungkan ketika servis
3.
Tidak memukul bola dengan tangan
4.
Bola servis keluar lapangan
permainan, bola melewati bagian bawah atau disamping net.
b. Kesalahan waktu bermain dekat net atau jaring
1.
Pemain menyentuh net saat permainan
berlangsung
2.
Pemain mengulurkan tangan melewati
net dan menyentuh bola sebelum lawan menyelesaikan serangan.
3.
Kaki pemain melewati garis tengah (
masuk ke lapangan area lawan ) sewaktu melakukan servis atau saat permainan
berlangsung.
4.
Menggangu pemain dengan menarik atau
dengan cara yang lain.
c. Terjadi pelanggaran ketika bermain bola voli
1.
Bola dipukul 2 kali secara bersamaan
dan bola tidak boleh dihentikan waktu terjadi kontak.
2.
Bola dipukul keluar lapangan
3.
Memukul bola 2 kali berturut-urut
4.
Pemain seregu atau satu tim memainkan
bola lebih adri 3 kali.
5.
Pemain pengganti tidak melapor kepada
petugas pencatat.
6.
Pemain memasuki lapangan permainan
lebih dari 3 kali.

keterangan :
Panjang lapangan : 18m
Lebar lapangan :
9m
Lebar garis serang : 3m
Lebar net
: 1m
Tinggi net bola voli putra
: 2,43m
Tinggi net bola voli putri
: 2,24m
Tinggi tiang net bola voli
: 2,55m
Jarak tiang net dengan garis samping
lapangan : 0,5-1m
Bola yang di mainkan
Bahan : kulit
keliling : 65-67cm
Berat : 200-280
gram
Tekanan : 294,3 - 318,82 hpa
Wasit dan Petugas Lainnya
a. Pedoman menjadi wasit
1.
Peraturan permainan harus berdasarkan
pada peraturan yang telah disahkan oleh induk organisasi bola voli, misalnya
bola voli.
2.
Wasit berusaha mengamati pertandingan
dengan cermat dari jarak dekat. Biasanya wasit disediakan kursi untuk mengamati
pertandingan.
3.
Keputusan harus dilakukan secara adil
b. Tugas dan kewajiban masing-masing petugas wasit
1. Wasit 1
Wasit 1 merupakan wasit yang mempunyai kekuasaan tertinggi
dalam memimpin pertandingan. Biasanya wasit 1 menggunakan isyarat tangan
sebagai petunjuk terjadinya suatu pelanggaran atau memberikan kesempatan kepada
tim tertentu untuk melakukan servis. Bunyi peluit berbeda-beda tergantung dari
pelanggaran yang terjadi.
Beberapa bunyi peluit tersebut antara lain.
a. dua tiupan singkat utuk menunjukan bahwa telah terjadi
pelanggaran peraturan permainan.
b. satu tiupan penuh menunjukan untuk memulai servis
c. Satu tiupan panjang adalah penanda untuk time out.
2. Wasit 2
Wasit 2 adalah wasit yang bertugas membantu wasit 1. Biasanya
wasit 2 berada pada posisi saling berhadapan dengan wasit 1. Tugas utama
seorang wasit 2 adalah memberikan keputusan apabila terjadi pelanggaran pada
garis tengah di bawah net , memberikan isyarat apabila bola lewat diluar net ,
mengawasi waktu time out , mengawasi pemain dan pelatih , memberikan izin
pergantian pemain dan memberikan masukan kepada wasit 1 jika dimintai
keterangan.
3. Pencatat Nilai
Pencatat nilai berada di tempat yang berhadapan dengan wasit 2.
Tugasnya sebagai pencatat nilai pertandingan , mencatat nama para pemain , dan
mengumumkan jumlah time out dan pergantian pemain dari satiap regu.
4. Hakim Garis
Hakim garis ( linesman ) paling sedikit berjumlah 2 orang.
Posisi hakim garis berada saling berhadapan pada sudut-sudut diagonal lapangan.
Mereka melakukan isyarat dengan mengangkat bendera ke atas apabila bola keluar
lapangan permainan dan mengibarkan bendera kebawah apabila bolamasuk lapangan
permainan.
SEPAK
BOLA
Pengertian
Permaianan Sepak Bola:
Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?
Teknik Dasar Permainan Sepak Bola:
Teknik menendang bola;
Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi beberapa bagian:
Sepak Bola berasal dari dua kata yaitu "Sepak": dan "Bola". Sepak atau meyepak dapat di artikan menendang (menggunakan kaki) sedangkan "bola" yaitu alat permainan yang berbentuk bulat berbahan karet, kulit atau sejenisnya. Dalam permainan sepak bola, sebuah bola disepak/tendang oleh para pemain kian kemari. Jadi secara singkat pengertian Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola kian kemari yang dilakukan oleh pemaian, dengan sasaran gawang dan bertujuan memasukan bola ke gawang lawan.
Setelah kita tahu pengertian sepak bola mari kita lanjutkan dengan Teknik Dasar permainan Sepak bola. Teknik Dasar Permainan sepak bola dapat diartikan gerak dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola. Jika seseorang ingin melakukan permainan sepak bola, ia harus tahu dan mampu melakukan teknik dasar atau gerak dasar permainan tersebut. Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola yang harus dikuasai?
Teknik Dasar Permainan Sepak Bola:
Teknik menendang bola;
Yaitu teknik menyentuh atau mendorong bola menggunakan kaki. Teknik ini merupakan faktor yang dominan dalam permainan sepak bola. Teknik menendang bola dapat di bagi menjadi beberapa bagian:
1.
Teknik menendang bola
menggunakan kaki bagian dalam.
2.
Teknik menendang bola
menggunakan kaki bagian luar.
3.
Teknik menendang bola
menggunakan kaki bagian punggung
Pelaksanaan
teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:
·
Berdiri dengan sikap
melangkah, satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan
berada di samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
·
Badan berdiri agak
tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola
dengan posis pergelangan kaki diputar ke arah luar.
·
Selanjutnya tendang
bola dengan sentuhan kaki bagian dalam, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
berikut:
Pelaksanaan teknik
menendang bola menggunakan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:
·
Berdiri dengan sikap melangkah,
satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang, kaki yang depan berada di
samping bola dan sekaligus sebagai kaki tumpu.
·
Badan berdiri agak
tegak, angkat kaki belakang sebagai kaki yang digunakan untuk menendang bola
dengan posisi pergelangan kaki diputar ke arah dalam.
·
Selanjutnya tentang
bola dengan sentuhan kaki bagian luar, untuk lebih jelas perhatikan gambar
berikut:
Pelaksanaan teknik
menendang bola menggunakan kaki bagian punggung adalah sebagai berikut:
·
Sikap badan dibelakang
bola dan agak condong ke depan, salah satu kaki didepan sebagai kaki tumpu dan
menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit ditekuk.
·
Kaki tendang berada di
belakang bola dengan punggung kaki menghadap bola, lalu ayunka ke depan
sehingga mengenai bola tepat pada punggung kaki, sedangkan perkenaan terhadap
bola berada ditengah-tengah.
·
Selanjutnya gerakan
kaki mengikuti arah lepasnya bola, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:
Teknik Menghentikan
Bola
Yaitu sikap dan
gerakan untuk menahan atau menghentikan bola yang datang ke arah kita. Teknik
menghentikan bola ada beberapa macam yaitu:
1.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kaki bagian dalam.
2.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kaki bagian luar.
3.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kaki bagian punggung
4.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kaki bagian telapak/sol sepatu
5.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kaki bagian paha
6.
Teknik menghentikan
bola menggunakan dada dan perut.
7.
Teknik menghentikan
bola menggunakan kepala..
Pelaksanaan Teknik
menghentikan bola menggunakan kaki pada dasarnya hampir sama dengan teknik
menendang bola, perbedaannya pada teknik menghentikan/menahan bola dengan kaki,
bola kita songsong/stop/tahan, sedang pada teknik menendang bola kita
dorong/tendang. Untuk lebih jelas perhatikan gambar teknik menghentikan bola
menggunakan bermacam cara di bawah ini:
Teknik Menggiring Bola
Menggiring bola yaitu,
mendorong bola atau menentang bola ke depan secara pelan dengan variasi ke
samping sambil berlari sehingga bola bergulir di tanah dan tetap dalam
penguasaan pemain.
Teknik menggiring bola
dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan kaki bagian
punggung baik menggunakan kaki kanan, kaki kiri, atau kaki kanan dan kiri
secara bergantian.
Teknik Menyundul Bola
Menyundul bola adalah
gerakan mendorong bola menggunakan kepala khususnya bagian dahi, gerakan ini
dilakukan jika bola berada di udara atau melayang. Berikut ini contoh gambar
pemaian sedang melakukan menyundul bola.
Peraturan Permainan
Sepak Bola
Permainan sepak bola
dimainkan oleh dua regu dengan tiap regu berjumlah 11 orang, terdiri dari 10
pemaian penyerang dan seorang penjaga gawang. Permainan ini dilakukan dalam
2X45 menit, dan dipimpin oleh seorang wasit dibantu 2 orang hakim garis. Tujuan
Permainan Sepak Bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Regu atau tim yang
terbanyak memasukan gol ke dalam gawang lawan maka dinyatakan sebagai pemenang.

SENAM
Senam lantai merupakan senam yang dilakukan di
lantai. Latihan senam ini telah Anda pelajari sejak sekolah dasar. Namun,
tingkat kompleksitas gerakan lebih tinggi. Gerakan senam lantai lebih
menitikberatkan pada faktor kekuatan dan kelentukan. Namun, bukan berarti
komponen lain dari kebugaran jasmani tidak terlibat di dalamnya.
Secara hierarki, senam lantai ini harus
dilakukan secara teratur. Jika latihan tidak dilaksanakan dengan teratur maka
akan memengaruhi otot dan sendi yang telah dilatih. Hal tersebut dikarenakan
aktivitas senam lantai memiliki masa emas, dimana seseorang dapat berprestasi
tinggi. Apakah Anda mengetahui jenis-jenis senam lantai?
Sejak sekolah dasar, Anda pasti telah sering
mendengar istilah senam lantai. Namun, apakah Anda tahu beberapa gerakan dalam
senam lantai? Berikut akan disebutkan beberapa gerakan senam lantai tanpa alat.
1. Forward roll: berguling ke depan
2. Back forward roll: berguling ke belakang
3. Summer vault: salto ke depan
4. Back Summer vault: salto ke belakang
5. Kiep: tidur lenting
6. Roll kiep: berguling lenting
7. Brug: kayang
8. Kopstand: berdiri dengan kepala
9. Handstand overslag: lenting tangan
10. Flik-flak: lenting tangan belakang
11. Round of: lenting tangan putar
12. Squat roll: keseimbangan lutut berguling
13. Radslag: baling-baling
14. Rolling: bergulung
15. Tiger sprong: lompat harimau
16. Snuck: lompat ikan
A. PEMANASAN UNTUK SENAM LANTAI
1. Manfaat pemanasan
Aktivitas senam lantai memerlukan beberapa
pengembangan komponen kebugaran jasmani. Untuk mencapai pengembangan tersebut,
lakukan pemanasan yang akan mendukung materi inti dari suatu latihan. Pemanasan
(warming up)
sangatlah penting. Pemanasan dilakukan sebelum memulai senam lantai.
Manfaat melakukan pemanasan sebelum melakukan
senam lantai sebagai berikut:
a. Memberikan efek rileks terhadap tubuh dan
pikiran.
b. Mempersiapkan tubuh untuk melakukan olahraga.
c. Melancarkan peredaran darah, syaraf, dan
memperluas ruang gerak persendian.
d. Menghasilkan tenaga tanpa rasa lelah yang
premature (kelelahan yang belum saatnya).
e. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera.
2. Bentuk latihan pemanasan
Beberapa bentuk latihan pemanasan sebagai
berikut:
a. Latihan pelemasan
Latihan pelemasan bertujuan untuk memberikan
keleluasaan bergerak, terutama otot dan persendian. Misalnya, latihan yang
dilakukan secara dinamis dengan cara menggeleng-gelengkan kepala ke segala
arah, memutar-mutar lengan, bahu, tungkai, dan lutut.
b. Latihan peregangan ringan
Latihan peregangan ringan disebut juga sub starching. Latihan ini bertujuan untuk
memperpanjang dan memperluas jaring-jaring otot, serta pengikat tali-tali sendi
supaya tidak mengalami cedera. Aktivitas untuk menghindari cedera tersebut
yaitu dengan lari-lari kecil.
B. GERAK DASAR SENAM LANTAI
Berikut akan diuraikan mengenai gerak dasar
serta cara memberikan bantuan untuk menjaga keselamatan. Beberapa gerakan senam
lantai tanpa alat, di antaranya sebagai berikut:
1. Guling ke depan (forward roll)
Cara melakukan guling ke depan sebagai berikut:
a. Sikap awal dimulai dengan jongkok, kedua lengan lurus ke depan,
kemudian simpan kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu dan dagu
kenakan ke dada.
b. Kedua tungkai diluruskan, usahakan berat badan
ada pada kedua tangan.
c. Kemudian, letakkan pundak di atas matras. Setelah itu, tolakkan
kedua tungkai sampai badan tubuh mengguling. Sebelum kedua kaki mendarat,
peganglah lutut dengan kedua tangan.
d. Sikap akhir guling depan ialah jongkok seperti
sikap semula.
Cara memberi bantuan guling depan, yaitu:
a. peganglah kepala bagian belakang dengan
membantu menekukkan dan menolak kedua lutut;
b. doronglah punggung saat akan kembali ke sikap
semula;
c. bantulah menekukkan kepala dan menempatkan di
lantai antara kedua tangan.
2. Guling ke belakang
Cara melakukan guling ke belakang sebagai berikut:
a. Sikap awal jongkok, kedua tangan dibengkokkan, telapak
tangan menghadap ke atas di samping telinga, dagu dikenakan ke dada, dan badan
dibulatkan.
b. Gulingkan badan
ke belakang, dimulai dari tumit, lurus menyusur ke panggul, pinggang, punggung,
dan pundak.
c. Ketika pundak
menyentuh pada matras, tolak kedua kaki sehingga badan mengguling.
d. Doronglah badan oleh kedua tangan yang berada di
samping telinga sehingga kembali ke sikap jongkok.
e. Sikap akhir
jongkok.
Cara memberikan bantuan guling belakang, yaitu:
a. topang dan
doronglah pinggang teman ke arah belakang;
b. angkat panggul
dan bawalah ke arah guling belakang.
3. Gerakan kayang
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:
a. Sikap awal
berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka selebar bahu.
b. Luruskan
lengan ke atas, tengadahkan kepala, lentingkan badan ke belakang secara
perlahan sampai kedua lengan menyentuh lantai.
c. Pertahankan
posisi tersebut beberapa saat sebelum kembali ke sikap awal.
Cara memberikan bantuan gerakan kayang, yaitu:
a. teman berdiri
di samping badan Anda, kemudian melingkarkan kedua lengan pada bagian
pinggangnya dan turunkan secara perlahan;
b. bantuan dapat dilakukan dua orang, dengan saling
berpegangan. Pegangan diletakkan tepat pada bagian pinggang.
4. Sikap lilin
Cara melakukan sikap lilin sebagai berikut:
a. Posisi tubuh
telentang, kedua tangan rapat di samping badan dan kedua tungkai lurus serta
kedua tangan rapat.
b. Angkat kedua
tungkai lurus ke atas sampai ujung kaki.
c. Angkat pinggul
ke atas, kemudian tahan dengan kedua tangan, jaga keseimbangan, punggung tetap
menempel di matras.
d. Pertahankan
beberapa hitungan, kemudian kembali ke sikap awal
Cara memberikan bantuan sikap lilin, yaitu:
a. Bantuan berada
di samping. Membantu mengangkat kaki dan menahannya. Pegang atau tempatkan
tangan di sisi panggul.
b. Peganglah
pergelangan kaki saat meluruskan kedua kaki ke atas.
C. RANGKAIAN SENAM
LANTAI
Rangkaian gerakan adalah suatu susunan beberapa gerak
dasar yang dilakukan secara sistematis dan harmonis. Untuk dapat melakukan
rangkaian senam lantai, Anda terlebih dahulu harus menguasai keterampilan gerak
dasar senam lantai.
Setelah siswa mempelajari dan menguasai teknik dasar
senam lantai, dilanjutkan dengan rangkaian gerakan dari masing-masing latihan
tersebut.
Rangkaian gerakan senam tersebut adalah sebagai berikut:
1. Rangkaian
guling ke depan dan ke belakang
2. Rangkaian
guling depan, guling belakang dan sikap lilin
KEBUGARAN
JASMANI
A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
1. Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah kemampuan berpindah dari satu tempat
ke tempat lain dalam waktu yang sangat singkat. Kecepatan bersifat lokomotor
dan gerakannya bersifat siklik, artinya satu jenis gerak yang dilakukan berulang-ulang
seperti lari atau kecepatan gerak bagian tubuh seperti pukulan.
Aspek kecepatan dalam kesegaran jasmani sangat
penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut
lapangan sambil menjangkau sesuatu dengan cepat. Demikian juga, dengan
aktivitas sehari-hari harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Cara untuk
bergerak cepat adalah melatih kecepatan beberapa anggota tubuh yang mendominasi
gerakan.
Aspek kecepatan dalam kesegaran jasmani juga
bermakna seseorang harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba,
tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya, antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat.
b. Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan
beban dan rintangan.
d. Jongkok-berdiri, kemudian lari cepat jarak
dekat.
2. Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau
posisi tubuh dengan cepat dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Bagi
pelajar sekaligus masyarakat, kelincahan merupakan komponen kebugaran jasmani
yang harus dimiliki. Kelincahan bagi pelajar menjadi ciri khas dalam bertindak.
Kelincahan dapat diprioritaskan dalam latihan bagi masyarakat untuk melatih
kebugaran jasmaninya.
Kelincahan atau agility dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan
gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasanya orang-orang menyenangi latihan lari selama 40–60
menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan
kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pelaku dipacu untuk
berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang
berarti.
Selanjutnya, proses latihan lari ini
ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan
berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina) seseorang. Artinya, orang itu
mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan
harmonis.
3. Praktik kebugaran jasmani
Setelah Anda mengetahui bentuk-bentuk latihan
kebugaran jasmani, alangkah baiknya Anda mempraktikkannya. Dalam mempraktikkan
latihan tersebut, lakukan secara teratur sehingga jasmani Anda akan benar-benar
bugar. Selain itu, mengaculah kepada kriteria tes dari masing-masing bentuk latihan
tersebut. Jika ada sesuatu hal, tanyakanlah kepada guru olahragamu.
B. TES
KEBUGARAN
1.
Interpretasi tes kebugaran jasmani
Untuk mengetahui tingkat
kebugaran jasmani siswa, guru harus melakukan pengukuran. Tes kebugaran jasmani
tersebut harus dilakukan dengan prosedur dan cara yang benar sehingga
menghasilkan hasil tes yang sesuai dengan tingkat kebugaran siswa serta
dilakukan secara aman, baik bagi peserta tes maupun guru sebagai penilainya.
Tes kebugaran jasmani
memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. Mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam
hal kebugaran jasmaninya.
b. Menilai kemampuan fisik siswa.
c. Menentukan dan mengetahui sejauh mana
kondisi siswa.
d. Mengetahui perkembangan kondisi siswa.
e. Hasil pengukuran digunakan untuk bahan
memberikan bimbingan kepada siswa untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.
f. Hasil pengukuran digunakan sebagai salah
satu bahan penilaian pelajaran penjas.
Tes kebugaran jasmani
terdiri atas beberapa rangkaian tes, yaitu:
a. Lari 60 m.
b. Angkat tubuh 60 detik untuk pria dan gantung
siku tekuk untuk wanita.
c. Baring duduk 60 detik.
d. Loncat tegak.
e. Lari 1200 m untuk pria dan lari 1000 m untuk
wanita.
Berikut ini merupakan
beberapa pedoman yang harus dipersiapkan peserta tes dan guru sebelum melakukan
tes.
a. Untuk peserta tes
Berikut merupakan beberapa
prosedur yang harus diikuti peserta tes sebelum melakukan tes kebugaran
jasmani.
1) Kondisi tubuh sehat dan fit.
2) Dua jam sebelumnya harus sudah makan.
3) Menggunakan pakaian dan sepatu olahraga.
4) Memahami terlebih dahulu tata cara
pelaksanaan tes.
5) Melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum
melakukan tes.
6) Peserta yang tidak dapat melakukan salah
satu tes dianggap gugur.
b. Untuk guru atau petugas tes
Prosedur pelaksanaan tes
untuk guru atau petugas tes sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan kepada peserta tes
untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
2) Memberikan kesempatan kepada peserta tes
untuk mencoba beberapa gerakan tes.
3) Memperhatikan waktu perpindahan dari tes
yang satu ke tes yang lain.
4) Memberikan nomor peserta yang jelas dan
dapat dilihat oleh petugas tes.
5) Tidak memberikan nilai pada peserta tes yang
tidak dapat melakukan salah satu tes.
6) Mencatat hasil tes pada formulir yang telah
disediakan.
2.
Langkah-langkah tes kebugaran
Berikut diuraikan
langkah-langkah tes kebugaran jasmani:
a. Tes lari cepat 60 m
Tujuan tes lari cepat 60
meter ialah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan mengukur kecepatan lari
serta menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa.
Peralatan dan
perlengkapan:
1) Lintasan lari yang lurus, datar, rata, tidak
licin yang berjarak 60 meter
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Kapur
5) Alat tulis
6) Nomor dada
7) Tiang pancang
Pelaksanaan tes:
1) Siswa bersiap berdiri di belakang garis
start.
2) Pada saat aba-aba "bersedia",
peserta mengambil sikap start jongkok
3) Pada saat aba-aba "ya", siswa
berlari sekencang-kencangnya sampai garis finish.
4) Lari diulang jika ada
siswa yang mencuri start atau salah seorang peserta mengganggu peserta lainnya.
Teknik penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai
siswa untuk menempuh jarak 60 meter.
2) Angka dicatat sampai per seratus detik bila
stopwatch-nya digital, namun bila manual sampai per sepuluh detik.
b. Angkat badan
Tujuan angkat badan adalah
untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
Peralatan dan
perlengkapan:
1) Palang tunggal.
2) Stopwatch.
3) Formulir tes dan alat tulis.
4) Nomor dada.
5) Serbuk kapur.
Pelaksanaan tes untuk
putri (chinning):
1) Palang tunggal dipasang dengan ketinggian
150 cm di atas permukaan tanah.
2) Peserta menggantungkan badannya di bawah
palang tersebut dengan posisi lengan lurus.
3) Kemudian, lakukan gerakan membengkokkan
lengan, lalu meluruskannya kembali.
4) Lakukan selama 60 menit.
Pelaksanaan tes untuk
putra (pull up):
1) Peserta bergantung pada palang tunggal
sehingga badan, kepala, dan tungkai lurus.
2) Peserta membuka kedua lengannya selebar bahu
dan keduanya lurus.
3) Peserta mengangkat
tubuhnya dengan membengkokkan sampai dagu melewati palang tunggal, kemudian kembali
ke sikap awal.
4) Gerakan tersebut dilakukan secara
berulang-ulang tanpa istirahat selama 60 detik.
Teknik penilaian:
1) Skor tes didasarkan pada jumlah angkatan
tubuh yang dilakukan dengan benar.
2) Jika siswa tidak dapat melakukan sikap tersebut
dinyatakan gagal dan mendapatkan nilai nol.
c. Baring duduk
Tujuan tes baring duduk
adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
Peralatan dan
perlengkapan:
1) Lantai/ lapangan tembok atau rumput yang
rata dan bersih.
2) Palang tunggal.
3) Stopwatch.
4) Formulir pencatat hasil.
5) Nomor dada.
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berbaring di atas lantai, lutut
ditekuk 90 derajat dengan kedua tangan menyilang di depan dada.
2) Peserta lain memegang pergelangan kaki
supaya tidak terangkat saat badan ke posisi duduk.
3) Pada aba-aba “ya” peserta mulai bangun sampai
kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke posisi berbaring.
4) Gerakan tersebut dilakukan sebanyak mungkin
selama 60 detik.
5) Gerakan tidak dihitung apabila siswa tidak
sempurna dalam melakukan gerakan tersebut.
Teknik penilaian:
Nilai didasarkan pada
jumlah gerakan yang dilakukan selama 60 detik tersebut, semakin banyak gerakan
yang dilakukan maka nilainya semakin baik.
d. Loncat tegak
Tujuan tes loncat tegak
adalah untuk mengukur daya ledak (tenaga ekplosif) otot tungkai.
Peralatan dan
perlengkapan:
1) Dinding.
2) Papan berwarna gelap berukuran 30 × 150 yang
dipasang di dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan
skala ukuran 150 cm.
3) Kapur dan alat penghapus.
4) Formulir pencatat nilai.
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berdiri menyamping tegak dekat
dengan dinding. Kedua kaki rapat, ujung jari tangan dibubuhi kapur.
2) Tangan yang berada dekat dengan dinding
diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan berskala sehingga
meninggalkan bekas tangannya.
3) Kedua tangan lurus berada di samping badan,
kemudian peserta mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan
kedua tangan diayun ke belakang.
4) Peserta meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding sehingga
meninggalkan bekas jangkauan loncatan.
Teknik penilaian:
Hasil loncat tegak
diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dikurangi dari tinggi badan siswa.
e. Tes lari jarak jauh
(1000 m untuk putra dan 1200 m untuk putri)
Tujuan tes lari jarak jauh
adalah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan mengukur daya tahan.
Peralatan dan
perlengkapan:
1) Lintasan lari yang lurus, datar, rata, tidak
licin
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Alat tulis
6) Nomor dada
7) Tiang pancang
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berdiri di belakang garis start
dengan sikap berdiri.
2) Peserta bersiap dengan melakukan start
berdiri di belakang garis start.
3) Pada saat aba-aba "ya", peserta
berlari menuju garis finish dengan jarak tempuh 1000 m untuk putri dan 1200 m
untuk putra.
4) Lari diulang jika ada
siswa yang mencuri start atau salah seorang peserta mengganggu peserta lainnya.
Teknik penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai
siswa untuk menempuh jarak yang telah ditentukan.
2) Angka dicatat sampai
perseratus detik bila stopwatchnya digital, namun bila manual sampai per
sepuluh detik.
Kriteria Tes Kebugaran
Jasmani
(Untuk siswa SMA Usia
16–19 tahun)
Klasifikasi Nilai Putra
Putri
Baik sekali
228 – ke atas
206 – ke atas
Baik
176 – 227
134 – 205
Sedang
127 –175
80 – 133
Kurang
78 – 126
39 – 79
Kurang sekali
Sampai dengan 77
Sampai dengan 38
ATLETIK
Atletik disebut juga sebagai "mother of sport". Alasannya, atletik merupakan gabungan
dari berbagai jenis gerak dasar yang terdiri atas lari, lempar, dan lompat.
Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada Olimpiade I pada 776
SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia). Dalam pengertiannya, atletik meliputi perlombaan
jalan cepat, lari, lompat, dan lempar.
1. Nomor-nomor atletik
Nomor-nomor yang diperlombakan dalam cabang
atletik sebagai berikut:
2. Jalan cepat
Pria 10 km, 20 km, 30 km, 50 km
Wanita 3 km, 5 km, 10 km, 20 km
3. Lari
Pria Lari 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m, 3000
m, 5000 m, 10.000 m, maraton, 110 m gawang, 4 x 100 m estafet, 4 x 400 m
estafet
Wanita 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m, 3000 m,
5000 m, 10.000 m, 100 m gawang, maraton, 4 x 100 m estafet, 4 x 400 m estafet
4. Lempar
Pria Lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru,
dan lontar martil
Wania Lempar lembing, lempar cakram, dan tolak
peluru
5. Lompat
Pria Lompat tinggi, lompat jauh, lompat tinggi
galah, dan lompat jangkit
Wanita Lompat tinggi dan lompat jauh
6. Pancalomba
Lari 100 m gawang, tolak peluru, lompat tinggi
(hari ke-1).
Lompat jauh dan lari 800 m (hari ke-2)
7. Saptalomba
Lari 100 m gawang, lompat jauh, lempar
lembing, lari 200 m (hari ke-1).
Lompat tinggi, tolak peluru, dan lari 800 m
(hari ke-2)
8. Dasalomba
Lari 100 m, lompat jauh, tolak peluru, lompat
tinggi, dan lari 400 m (hari ke-1).
Lari 110 m gawang, lempar cakram, lompat
tinggi galah, lempar lembing, lari 1500 m (hari ke-2)
a. Lompat jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam
cabang atletik. Tujuan lompat jauh ialah melompat sejauh-jauhnya dengan cara
memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya dengan
cara berlari sprint, kemudian melakukan tolakan, melayang di udara, dan
mendarat.
Terdapat tiga gaya dalam lompat jauh, antara lain:
1) gaya jongkok
(waktu melayang bersikap jongkok);
2) gaya lenting
(waktu di udara badan dilentingkan) atau gaya menggantung;
3) gaya berjalan
di udara (waktu di udara kaki bergerak seolah-olah sedang berjalan).
1) Teknik-teknik lompat jauh gaya berjalan di udara
a) Awalan
Awalan pada lompat jauh bertujuan untuk mendapatkan
kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang
awalan tidak kurang dari 45 m dari balok tolakan. Untuk mendapatkan tolakan
yang maksimal, setiap melakukan awalan harus selalu bertumpu pada balok
tolakan.
Cara melakukan awalan pada lompat jauh sebagai berikut:
(1) Lakukan lari
secepat mungkin.
(2) Kecepatan
ketika melakukan sprint ditambah sedikit demi sedikit sebelum
bertumpu/bertolak.
(3) Pinggang
diturunkan sedikit pada waktu satu langkah akhir ancang-ancang.
b) Tolakan
Tolakan harus kuat supaya tercapai tinggi lompatan yang
maksimal tanpa kehilangan keseimbangan. Adapun teknik untuk melakukan tolakan
sebagai berikut:
(1) Ayunkan paha
kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
(2) Luruskan sendi
mata kaki, lutut, dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.
(3) Bertolaklah ke
depan dan ke atas.
(4) Sudut tolakan
450.
c) Melayang di udara
Sikap melayang di udara yaitu sikap badan setelah
melakukan tolakan pada balok tumpuan. Cara melakukannya sebagai berikut:
(1) Ketika kaki tolak menolakkan kaki pada pangkal titik
berat badan ke atas, kemudian diikuti dengan tolak dan kaki ayun.
(2) Pada lompat jauh gaya berjalan di udara ini, posisi
melayang di udara akan diikuti dengan posisi kaki yang seperti berjalan.
(3) Posisi badan
membungkuk dan posisi kaki sedikit ditekuk seperti sedang berjalan.
d) Mendarat
Posisi mendarat harus benar-benar diperhatikan, terutama
posisi kaki dan lengan. Semua itu dilakukan untuk menghindari mendarat dengan
posisi panggul di bawah karena akan sangat merugikan.
Untuk menghindari posisi mendarat dengan panggul maka
posisi kepala harus ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan saat kaki
menyentuh bak pasir. Titik berat badan melampaui titik pendaratan kaki di bak
pasir. Keadaan kaki tidak kaku dan tegang, melainkan harus lemas lentur.
b. Lompat tinggi
gaya guling perut
1) Pengertian lompat tinggi gaya guling perut
Lompat tinggi gaya guling perut atau the straddle style
adalah suatu nomor olahraga atletik yang bertujuan agar pelompat mencapai
lompatan yang setinggi-tingginya dengan cara menggulingkan perut. Pada nomor
ini, diperlukan unsur-unsur pokok antara lain awalan, tolakan, saat melewati
mistar, dan mendarat.
2) Teknik lompat
tinggi gaya guling perut
a) Awalan (run up)
(1) Jarak awal sekitar 12-14 langkah (10-15 m), kecepatan
awalan dilakukan secara berangsur-angsur meningkat.
(2) Sudut awalan
sangat dipengaruhi oleh cara lompatan.
(3) Tiga langkah
terakhir panjang dan cepat serta keadaan badan merendah.
b) Tolakan (take off)
Tolakan pada lompat tinggi yaitu perubahan gerakan dari
gerakan horizontal ke arah vertikal yang dilakukan secara mendadak atau
tiba-tiba. Perpindahan gerak ini dilakukan pada tiga langkah terakhir sebelum
melakukan jump. Keberhasilan yang cemerlang dalam cabang olahraga ini sangat
bergantung pada perpaduan antara kecepatan awalan dengan kekuatan tolakan kaki
yang dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
c) Sikap badan di atas mistar
Cara melakukannya sebagai berikut:
(1) Pelompat mengambil awalan dari samping, dengan sudut
awalan antara 35-450. Jarak awalan bergantung pelompat itu sendiri. Biasanya
menggunakan langkah ganjil. Tiga langkah terakhir harus lebih panjang dan lebih
cepat melakukannya.
(2) Melakukan tolakan dengan kaki yang terdekat pada
mistar dengan sekuat-kuatnya ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki
ayun)ke depan atas, dan dibantu oleh ayunan kedua lengan ke belakang atas.
(3) Setelah kaki ayun mencapai ketinggian maksimum,
segera lewatkan di atas mistar. Lengan kiri hendaknya jangan sampai menyentuh
mistar. Setelah kaki ayun melewati mistar, segera badan diputar ke kiri dengan
kepala mendahului melewati mistar. Putarkan badan sehingga dada dan perut
menghadap ke bawah pada saat di atas mistar. Kaki kiri yang digunakan untuk
menolak segera lututnya dilipat ke samping kiri agak ke atas dan agak ke
belakang. Lengan kanan lurus ke bawah dengan santai.
(4) Jika kaki kanan yang digunakan untuk kaki ayun maka
yang pertama kali mendarat pada bak pasir atau matras ialah kaki kanan dan
tangan kanan secara bersama-sama. Kemudian, diteruskan berguling ke samping
depan dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada bahu sebelah kanan.
2. Praktik lompat jauh dan lompat tinggi
Setelah Anda mempelajari teknik lompat jauh gaya berjalan
di udara dan gaya melayang di udara serta teknik lompat tinggi gaya guling
perut, maka Anda harus mempraktikkannya agar dapat menguasainya. Akan tetapi,
Anda harus melihat dulu sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Apabila
sarana dan prasarananya tidak lengkap, maka terlebih dahulu Anda harus membuat
peraturan yang dimodifikasi. Setelah itu, lakukanlah praktik tersebut bersama
teman-temanmu dengan dibimbing oleh gurumu.
Comments
Post a Comment