Perkembangan tatanan dunia dan hubungan utara – selatan
Bab 1 (Kelas XII IPS)
Bagian kedua : Perkembangan tatanan dunia dan hubungan
utara – selatan
A.
Hubungan Utara – Selatan
Dunia dewasa ini mengenal istilah adanya kelompok
negara-negara utara dan kelompok negara-negara selatan. Hal ini dikarenakan
perkembangan ekonomi yang cepat dan membuat negara-negara yang tidak siap tetap
menjadi negara miskin atau berkembang (selatan) dan negara yang siap baik SDM
maupun SDA (negara minyak) menjadi negara kaya atau maju (utara). Istilah ini
mulai muncul setelah terjadinya perang dunia II dan membuat perubahan besar
dalam perekonomian dunia, dimana muncu negara kaya dan miskin.
Dalam dunia perekonomian negara selatan selalu
menjadi korban ekonomi negara utara. Ambil contoh negara utara jadi produsen
dimana SDA berasal dari negara selatan dan penduduk negara selatan dijadikan
konsumen barang-barang dari negara utara. Hal inilah yang menyebabkan munculnya
dialog utara-selatan untuk mengubah sistem hubungan negara utara dengan
selatan. Mau tidak mau negara utara tetap membutuhkan SDA dari negara selatan
sehingga membutuhkan dialog ini. Negara selatan selalu digiring untuk berutang
kepada negara utara atas nama Bank Dunia dan IMF (moneter dunia). Hal ini
menyebabkan negara selatan banyak yang terjebak hutang dan harus mengikuti keinginan
negara utara (seperti kondisi Indonesia yang selalu mengikuti keinginan Amerika
Serikat). Hal ini yang akhirnya mendorong munculnya organisasi kelas kedua yang
memiliki persamaan nasib seperti ASEAN, KAA, GNB, APEC, dll.
B.
Organisasi besar di dunia
1.
Konfrensi Asia
Afrika
Konfrensi yang dilaksanakan tahun1955 di kota
Bandung, Indonesia berawal dari kesamaan nasib yang dialami oleh negara-negara
di Asia Afrika yaitu sama-sama pernah dijajah dan berusaha untuk menjadi negara
mandiri dan tidak tergantung pada negara yang menjajah.
Ada 5 negara pendiri KAA yaitu Indonesia yang
diwakili Ali Sastroamidjojo, PM Jawaharlal Nehru (India), PM Mohammad Ali (Pakistan),
PM U Nu (Myanmar) dan Sir John Kotelawala (Srilanka). Kelima negara ini
mengadakan Konfrensi di Kolombo, Srilanka dan menghasilkan suatu gagasan yaitu
persatuan Asia Afrika. Akhirnya Konfrensi yang sebenarnya dilaksanakan di kota
Bandung dan menghasilkan kesepakatan yang diberi nama Dasasila Bandung. Inti
dari kesepakatan ini adalah adanya pengakuan hak dasar manusia, mengakui
persamaan semua bangsa dan tidak ikut campur tangan masalah dalam negeri negara
lain.
2.
Gerakan Non
Blok
Gerakan ini terbentuk sebagai bentuk protes terhadap
2 blok besar yang berusaha menguasai dunia (komunis dan liberal). Hal ini
menyebabkan banyak negara-negara kecil yang menjadi tempat sengketa Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Untuk itu negara-negara kecil ini bergabung dan
membentuk blok baru (GNB) untuk meredam ketegangan dan konflik antar kedua blok
besar. Lagi-lagi Indonesia memiliki peran besar yaitu sebagai pendiri gerakan
non blok. Indonesia
sampai sekarang Indonesia tetap aktif dalam gerakan
ini karena tidak masuk dalam blok manapun, memiliki politik luar negeri yang
bebas dan aktif, dan yang terpenting tidak masuk dalam pakta militer manapun
termasuk SEATO. Organisasi ini didirikan oleh Jawaharlal Nehru (pakistan),
Soekarno (Indonesia) Kwame Nkrumah (Ghana), Gamal Abdul Nasser (Mesir) dan
Joseph Bros Tito (Yugoslavia). Pertemuan awal dilaksanakan di Kairo, Mesir tahun
1961.
Anggota organisasi ini semakin banyak setelahnya
pecahnya Uni Soviet karena banyak negara pecahan tersebut yang memilih
bergabung dengan GNB. Agar menunjukkan GNB merupakan organisasi yang damai maka
semua anggota awal memilih logo GNB adalah burung merpati yang melambangkan
perdamaian dan cinta kasih.
3.
ASEAN
Kawasan Asia Tenggara merupakan kawasan berkembang
tetapi karena penduduk yang banyak dan letak strategis menyebabkan Asia
tenggara memiliki nilai ekonomis yang tinggi di mata dunia. Untuk memperkuatnya,
Asia Tenggara membentuk organisasi ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations). Kerjasama dilakukan dalam segala bidang kehidupan.
Lagi-lagi Indonesia berperandalam terbentuknya
organisasi ini. Organisasi dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok.
Pengesahan ini dilakukan oleh Adam Malik (Indonesia), Tun abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), Narsisco Ramos (Filipina) dan Thanat
Khoman (Thailand). Sekarang anggotanya bertambah lima yaitu Myanmar, Laos,
Vietnam, Brunei Kamboja dan yang akan bergabung tahun 2017 adalah Timor Leste.
Keorganisasian ini selain masalah regional baik
politik dan militer ada satu pembahasan besar yaitu mensukseskan AFTA
(perdagangan bebas Asia). Negara-negara Asia Tenggara mendukung dilaksanakannya
perdagangan bebas yang membuka peluang ekonomi kepada semua negara anggota
ASEAN. Untuk memperkuat organisasi maka ditetapkanlah lambang ASEAN yaitu
seikat padi yang melambangkan persatuan negara-negara di Asia Tenggara.
4.
APEC
Asia Pasific Economic Cooperation atau persatuan
ekonomi negara-negara di Asia Pasifik terbentuk sebagai bentuk membentuk
kekuatan ekonomi di Asia Pasifik yang negaranya adalah negara berkembang.
Selain itu untuk menandingi terbentuknya NAFTA (persatuan ekonomi negara
pasifik utara) yang terdiri dari negara-negara Eropa kaya seperti Swedia,
Inggris, Scotlandia, negara-negara Skandinavia, dll.
Organisasi ini awalnya dibentuk Bob Hawke (Perdana
Menteri Australia). Awalnya keanggotaan hanya 12 negara (6 negara ASEAN
termasuk Indonesia dan Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru, Kanada dan
Amerika Serikat). Tetapi karena organisasi ini memiliki sisi ekonomi yang
strategis, perkembangan anggota semakin banyak. Dalam artian semua negara di
kawasan Asia Pasifik semua menjadi anggota APEC. APEC juga menginginkan adanya
perdagangan bebas pada antar anggotanya. Hal ini dikarenakan anggota APEC
meliputi 40% perekonomian dunia, sehingga keberadaan APEC mempengaruhi ekonomi
dunia.
5.
OPEC
Organisasi ini terbentuk dikarenakan adanya monopoli
perdagangan minyak yang dilakukan perusahaan The Seven Sisters. Perusahaan ini
menguasai dan menetapkan harga minyak dunia. Hal ini menyebabkan banyak
negara-negara penghasil minyak mengalami kerugian. Untuk itu dibentuklah Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Syarat keanggotaannya
mudah yaitu negara tersebut merupakan negara pengekspor minyak bumi. Anggotanya
tidak banyak yaitu Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, Venezuela, Nigeria,
Aljazair, Oatar, Lybia, UEA dan Indonesia. Sejak 2010 Indonesia keluar dari
OPEC karena tidak lagi menjadi pengekspor minyak. Selain itu ada Equador dan
Gabon yang dipaksa keluar dari keanggotaan OPEC.
6
MEE
Awalnya organisasi ini adalah perkumpulan para
pengusaha pertambangan batu bara, besi dan baja ( European Coal and Steel
Community) yaitu Belgia, Jerman, perancis, Italia, Luxemburg dan Belanda.
Tetapi, lama kelamaan organisasi meluas dikarenakan keberhasilan memperluas
pasar ekonominya di Eropa. Meluasnya organisasi menyebabkan kerjasama
berkembang dalam bidang ekonomi yang disebut MEE dan badan Atom Eropa
(EURATOM). Zaman sekarang semua negara
Eropa masuk kedalam MEE kecuali Inggris keluar karena kasus British Exit
(Brexit).
Pada tahun 1992 disahkannya perjanjian Maastricht
yang mengubah status MEE menjadi Uni Eropa dengan mata uang tunggal yaitu Euro.
Keorganisasian regional ini memperkuat ekonomi dengan melakukan perdagangan
bebas antar negara di Eropa. Dengan menjadi Uni Eropa, keanggotaan tidak hanya
terbatas pada Eropa Barat, tetapi negara Eropa Timur (Hungaria, Rusia,dll),
Eropa Utara (Finlandia, Swiss, dll) bergabung dan semakin memperkuat kekuatan
ekonomi Uni Eropa.
Comments
Post a Comment